Lihat ke Halaman Asli

Odi Yogya

Pengepul arsip

"Membela Anak Bumi Marapu", Membaca Novel Karya Bagus Yaugo Wicaksono

Diperbarui: 26 Desember 2020   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendapatkan Novel dari Penulisnya/dokpri

PEMBUKA

28 Desember 2019. Seorang sahabat melamar seorang gadis di Bandung. Alhamdulillah, doa terbaik baginya untuk mengarungi kehidupan dengan penuh kebahagiaan. Calon istrinya, saya kerap mendengar dari sahabat say aini. Sebelumnya, di bulan November, saat di Jakarta dan keduanya juga berada di Jakarta (saat itu mereka tinggal di Sumba barat), gagal bertemu karena berbarengan dengan suatu acara. 

8 Maret 2020. Saat berada di Jakarta, seorang sahabat meminta saya bermalam di kost-nya. Tentulah tak menolak. Di tengah perbincangan, ia membuka laptop, membuka sebuah dokumen, dan memperlihatkan ke saya. Sungguh terkejut hati, sama sekali tidak menyangka sahabat saya ini berminat pula pada fiksi, dan ia telah mencoba menulis novel. Sudah lebih dari 100 halaman! "Novel ini akan kupersembahkan kepada istri saat pernikahan," kata sahabatku itu.

18 Agustus 2020. Sahabat say aini melakukan akad nikah. Karena situasi Pandemi Covid 19, ia hanya mengabarkan berita gembira itu kepada para sahabatnya. "Nanti saat resepsi, kalau bisa hadir, ya, Mas,"

28 September 2020. Melalui komunikasi WA, sahabat ini meminta saya menulis kata pengantar untuk novelnya. Wow, kehormatan bagi saya. Tentu saja tak kuasa menolaknya. Dia kirimkan naskah yang sudah disetting dalam bentuk buku. 353 halaman. Isinya, dibandingkan draft awal yang pernah saya baca, jauh lebih baik.

27 November 2020. Saya awalnya sudah berencana untuk hadir di Bandung menghadiri resepsi sahabat saya ini. Sayang, secara mendadak, saya harus ke kota lain. Resepsi yang juga dijadikan acara launching novelnya, dan terbuka kemungkinan untuk mengikuti secara online melalui zoom, cilakanya lagi, saat waktu yang ditentukan, saya tengah melaju dari satu kabupaten ke kabupaten lain di Provinsi Bandar Lampung. Sungguh, saya merasa tidak enak hati dengan sahabat saya itu.

2 Desember 2020. Sekembali dari Palu, saya singgah ke Jakarta untuk menginap satu malam untuk selanjutnya Kembali ke Yogya. Sudah janjian ketemu sahabat saya ini, sayang, tiba di Jakarta agak malam, jadi janjian untuk keesokan harinya. Eh, ndilalah sejak malam hingga siang hujan tiada henti, dan sahabat saya ini tidak dapat dating ke tempat yang disepakati. "Kita bertemu di Yogya saja ya, Mas. Akhir bulan saya berencanan ke Yogya,"

13 Desember 2020. Sahabat saya mengabarkan telah berada di Yogya. Saya yang berencana pulang dari Semarang, terhambat karena menunggu hasil swab dulu. Alhamdulillah negative.

15 Desember 2020. Tiba di Yogya sekitar pukul 22.00, langsung menuju hotel tempat sahabat say aini menginap. Sempat berbincang sebentar di warung angkringan. Tapi belum nsempat bertemu istrinya. "Tubuhnya lagi tidak enak," kata sahabat saya itu. Maka berencana bertemu lagi menjelang kepulangannya.

17 Desember 2020. Akhirnya bisa bertemu dengan istri sahabat say aitu. Kita memang hanya sebentar berbincang di resto hotel. Tapi setidaknya sudah bertemu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline