Lihat ke Halaman Asli

Odi Shalahuddin

TERVERIFIKASI

Pegiat hak-hak anak dan pengarsip seni-budaya

Apresiasi Perguruan Rakyat Merdeka terhadap Pilpres 2014

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1405930604481996776

39 orang aktivis yang berhimpun di Perguruan Rakyat Merdeka (PRM), dalam pertemuannya yang berlangsung pada tanggal 19-20 Juli 2014 di Wisma Sinar, Bandungan,  memberikan perhatian pula terhadap proses pemilihan presiden RI ke tujuh (7).

Perhelatan untuk menentukan pemimpin nasional periode 2014-2019 dinilai berlangsung lancar. Namun ada hal yang patut menjadi catatan.

“Maraknya kampanye hitam  menjadi hal yang memprihatinkan. Ini merupakan pencideraan terhadap proses pendidikan politik rakyat,” demikian dikatakan Ripana Puntarasa, salah seorang anggota Majelis Guru PRM.

Tersebarnya kabar-kabar tidak benar yang meresahkan masyarakat seperti potensi adanya kerusuhan memang harus ditangkal oleh semua pihak. PRM sangat mengapresiasi sikap TNI dan Polri yang menyatakan akan menjamin keamanan pilpres.

“Hal terpenting, kita harus hati-hati membaca informasi yang belum diketahui kebenarannya. Jangan sampai turut menyebarkan berita-berita tidak benar. Kita berharap juga para tokoh masyarakat dan tokoh agama memberikan pernyataan yang menyejukkan agar proses demokrasi di Indonesia dapat berjalan baik,” kata Agus Gunawan Wibisono, salah seorang peserta pertemuan.

Seluruh peserta pertemuan bersepakat bahwa pilpres kali ini mampu menarik partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam keseluruhan proses. Sejak masa kampanye hingga masa penghitungan suara, peran masyarakat untuk mengawal proses terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Oleh karena itu, PRM menghimbau para elite politik untuk mengapresiasi dengan baik partisipasi masyarakat dan dapat menunjukkan sikap kenegarawanan merespon hasil pemilu yang akan diumumkan oleh komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Juli mendatang.

“Siapapun yang terpilih melalui proses yang sesuai dengan konstitusi, harus kita dukung.  Kita harus bergandengan tangan  membangun negeri ini.  Para anggota PRM tetap teguh untuk berpartisipasi membangun bangsa ini sesuai dengan visi PRM untuk menegakkan kedaulatan rakyat,” tegas Ripana Puntarasa.

PRM merupakan organisasi yang telah dirintis sejak tahun 1990-an, dan pada saat kongres di tahun 2008, dalam maklumatnya menyatakan bahwa PRM adalah perhimpunan manusia merdeka yang memegang prinsip “semua orang itu guru dan semua tempat adalah sekolah” yang bertekad berjuang bagi tegaknya kedaulatan rakyat.

Anggota PRM tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.  Pada pertemuan ini, tampak hadir anggota yang berasal dari Semarang, Kendal. Salatiga, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Jombang, dan Jakarta, seperti Myra Diarsi, Warsito, Yayak Yatmaka, Tatik Krisnawati, Danu Rudiono, Beka Ulung Hapsara, Putut Gunawan, Bahruddin, dan Maria Ruwiastuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline