Lihat ke Halaman Asli

Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hujan I

kota ku kembali basah

basuh jejakjejak kita

dinginkan kisahkisah yang resah

genangkan kenangan di pelukan sayang

hujan II

deras mengibas udara yang panas

tajam menukik hujan menghujam

tumpah ruah curah keluh mengesah

langit mengirim tangisnya ke bumi

titik-titik mengaliri detik

tak terhitung berapa banyak butir yang mengair

basah sudah kisah tak pelak

hujan menjadi kata dalam syair

hujan III

derai rinai menari di hembusan bayu

hari pengap memenuhi udara yang lembab

menyelip kisah di celah-celah hujan

siang ini berubah redup dalam degup

mampir ia dalam kuyup mengbungkus

wajahwajah yang mengisah perjalanan yang tertunda

resah jiwajiwa menanti reda tak berkesudahan

hanya ia dan waktu menyatu dalam gigil dingin

ocehan mereka di gelar pada langit-langit yang menggelegar

tak perduli terdengar pada asing yang menyamar

mata dan kata kita padu pada genang yang mengaca

hujan menjadi akrab dengan kita




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline