Sepenggal kisah AKU tatkalah harus sibuk di saat-saat SMA dulu, seakan tanpa bekas, warisan nilai-nilai luhur yang ditautkan pada setiap jati diri pramuka sejati kala itu menjadi nilai-nilai luhur yang seakan terpatri dari setiap kami pramuka sejati. Tak lebih seorang AKU yang harus berjibaku layaknya pramuka lainnya yang ada di negara ini, memupuk sebuah semangat kebanggaan tersendiri dan seakan menjadi cermin bagi teman dan sahabat serta orang tua, bagi perjalanan seorang AKU tatkala harus total menjadi pramuka sejak tingkat Siaga (SD), Penggalang (SMP) dan Penegak (SMA).
- Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot yang sopan dan ksatria.
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil, dan gembira.
- Hemat, cermat, dan bersahaja
- Disipilin, berani, dan setia
- Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
- Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Slogan dan janji setia pengabdian seperti ini, tidak lagi mempan dan ampuh untuk menghalau keterpurukan sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia, yang tinggal hanyalah semangat mentah dan tidak lagi matang dalam proses kehidupan sgenerasi muda,termasuk anak bangsa.
Betapa tidak karakter yang ditenamankan melalui Dasa Darma Pramuka seakan membelot dari sumpah setia pramuka Indonesia...menjadi
- ketidak-Takwa-an kepada Tuhan yang Maha Esa
- ketidak-Cinta-an alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Pembelot yang tak sopan dan tidak ksatria.
- tak Patuh dan suka pura-pura bermusyawarah
- tidak Rela menolong dan tidak tabah
- tak Rajin, terampil, tapi gembira.
- tidak Hemat, licik, dan pura-pura bersahaja
- tak Disipilin, berani, dan taksetia
- tidak Bertanggung jawab dan tidak dapat dipercaya.
- tidak Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Kisah ini mungkin ada pada ratusan bahkan ribuah semangat yang tersisa dari seluruh anak bangsa?
yang tidak pernah dijelaskan dengan tuntas apa makna sebenarnya dari pramuka dan tiba-tiba sudah harus mengenakan seragam pramuka sejak kelas satu sekolah dasar, memformalkan semangat pramuka muda, memanfaatkan ketidakpahaman kebanyakan orang tua demi mengatas namakan nasionalisme dan kebangsaan yang tercermin dari penampilan oragnisasi kepanduan ini.
Jika hipotesa inikeliru, harusnya banyakanak-anak bangsa kita yang kini terselamatkan kerena berfikir, bertindak dan berperilaku sebagai Pramuka sejati....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H