Kita sudah lama tidak bersua, tapi sekalinya kau mengabariku, itu berita duka
2020, di masa itu.
Aku dan Denis memakai pakaian serba hitam, memandang gang yang agak sempit tertancap karangan papan bunga berbaris rapi. Tiga hari berlalu, warna-warni bunga redup, layu bahkan putus satu persatu dari tangkainya.
Aku mencengkram lengan Denis karena takut jatuh dan tidak sanggup melihat keadaan Kia di dalam rumahnya. "Kia pasti sedih banget, dalam sekejap... orang tuanya benar-benar tiada. Sekarang dia sendiri."
"Dia gak sendiri, ada kamu yang selalu siap untuk jadi sahabatnya." Denis menyemangatiku.
"Meski aku baru datang sekarang karena harus menyelesaikan ujian semester akhir di kampusku yang jauh?"
"Ada yang lebih telat."
"Siapa?"
"Katamu, Tata juga belum datang kan?"
"Yap, dia sedang liburan di Bali."