Lihat ke Halaman Asli

Untuk Presidenku Ir. Joko Widodo

Diperbarui: 5 Februari 2021   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yth. Presiden Republik Indonesia
          Ir. Joko Widodo

Perihal : Kebutuhan Air Bersih Warga Kota Bitung

Assalamualaikum wr. wb

Salam Sejahtera,

Pandemi Covid-19 benar-benar merubah tatanan hidup masyarakat. Masyarakat mesti membatasi kehidupan sosial serta benar-benar mengutamakan Protokol Kesehatan. Kebersihan menjadi poin penting dalam hal memerangi Covid-19.

Untuk itu Presidenku yang tercinta, di Kota Bitung ini mencuci tangan di air mengalir bagi sebagian warga Bitung adalah hal yang sulit dilakukan dirumah. Hal ini disebabkan oleh, tidak terpenuhinya Hak Warga Negara dalam hal ketersediaan air bersih minimal untuk kebutuhan sehari-hari.

Saya pribadi dan sebagian warga sudah berulang kali mengeluhkan keadaan ini, baik ke PDAM maupun ke Pemerintah Kota Bitung. Dengan mendatangi langsung maupun melalui Media Sosial, yang hasilnya hingga saat ini menurut hemat saya masih belum mendapatkan perhatian yang cukup.

Dalam hal ketersediaan air bersih, saya ingin bertanya apakah saat ini Undang Undang Nomor 17 Tahun 2019 tidak berlaku lagi ? Saya tidak melihat bahwa Hak Rakyat atas Air itu berlaku di Kota Bitung. Begitu banyak warga yang teriak, namun hingga kini yang nampak adalah Rakyat tidak menjadi Prioritas sebagaimana yang tertulis dalam UU Nomor 17 Tahun 2019.

Oleh karena itu, Bapak Presiden yang kami banggakan, dengan segala hormat saya memohon kiranya keluhan warga kecil ini dapat diperhatikan serta dicarikan solusinya.

Saya pribadi merasa bahwa di Kota Bitung ini, keluhan warga hanyalah bagaikan suara jangkrik yang tak perlu didengarkan.

Demikian Surat Terbuka ini saya buat, sebagai bentuk keputusasaan karena merasa diabaikan oleh Pemerintah Kota Bitung, kiranya dapat menjadi perhatian dari Bapak Presiden Ir. Joko Widodo. Apabila ada salah kata, mohon dimaafkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline