Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Sawah Kian Langka di Kecamatan Tajur Halang, Bogor

Diperbarui: 5 Maret 2019   14:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

BOGOR, TAJUR HALANG -- Sabtu, (23/02/2019) Wilayah Kecamatan Tajur Halang kurang lebih sudah 39 tahun mengalami kelangkaan lahan sawah untuk bercocok tanam, kelangkaan ini berawal dari pembangunan besar-besaran komplek perumahan Inkopad di daerah Kampung Utan Kalisuren. "Pada tahun 1980 an dibangun komplek perumahan besar-besaran oleh Inkopad, sawah semakin langka karna pembebasan lahan tersebut. Sebelumnya memang tidak terlalu banyak sawah hanya lahan kosong, karena di sini juga jarang masyarakat yang bekerja sebagai petani", tutur Jajang Ketua RT Enjum 04 RW 02 yang ditemui di rumahnya pada Sabtu, 23 Februari 2019.

Masyarakat Kecamatan Tajur Halang 80% bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias. Hal ini juga dikarenakan minimnya lahan untuk bercocok tanam. Masyarakat mulai membudidayakan tanaman hias sekitar tahun 1980. "Saya lahir di sini dan dari remaja sudah menjadi pembudidaya tanaman hias", tambah Jajang.

dokpri

Tanah yang subur memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk membudidayakan tanaman hias. Meskipun di Kecamatan Tajur Halang memiliki tanah yang subur, namun tanah tersebut tidak cocok untuk bercocok tanam seperti padi. Oleh karena itu, sawah kian langka di Tajur Halang. "Tanah di Tajur Halang itu subur, namun tidak cocok untuk ditanami padi. Hasil gabahnya jadi tidak bagus", tutur Jajang Ketua RT Enjum Desa Citayam.

Ketua RT Enjum Desa Citayam juga menambahkan, bahwa masyarakat akan rugi besar jika bertanam padi di daerah Tajur Halang. Tanahnya jauh lebih cocok untuk tanaman hias daripada padi.

Kecamatan Tajur Halang memiliki tujuh desa: Desa Citayam; Desa Sasak Panjang; Desa Sukmajaya; Desa Tonjong; Desa Kalisuren; Desa Nanggerang; dan Desa Tajur Halang. Masyarakat yang bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias terbanyak terletak di Desa Citayam. Terdapat 220 kepala keluarga dalam RT 04 RW 02 sekitar 80% yang bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias.

Sedangkan sebagian kecil dari 20% masyarakat Tajur Halang berprofesi sebagai petani. Salah satunya Marsi'in petani sayuran dan tanaman singkong yang tinggal di Kampung Ladang Panjang, Tajur Halang. "Petani di sini bisa dihitung. Lahannya juga bukan sawah, tapi mereka bercocok tanam di lahan kosong samping rumah. Hasilnya juga akan dijual di pasar langsung. Sayurannya kebanyakan bayam, kangkung, kacang panjang, dan singkong", tuturnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline