Lihat ke Halaman Asli

Makanan Hitam Manis Unik, tetapi Sudah Jarang Peminatnya

Diperbarui: 4 Maret 2024   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah yaps, betul makanaan hitam manis. Kenapa hitam manis? Karna makanaan ini kebanyakan bewarna hitam dan coklat, makanaan ini teksturnya mirip dengan dodol garut. Tapi yang membedakan nya dia di bungkul dengan serat daun kelapa kering dang di bungkus membentuk seperri trapesium. 

Di Dalem, isinya tidak memadat dan lonjong seperti dodol garut. Tetapi dia aga basah dan tidak memadat, tekstur dia lengket dan mengikuti betukan bungkusan yang di bungkus seperti bentuk trapesium. Makaaan ini bernama wajit, yang berasal dari cililin daerah jawa barat.

Berdasarkan asala nya dia kebanyakan di jual nya di daerah cililin tersebut, jarang orang kota yang mengetahui makanaan khas darrah cililin ini. Biasanya orang luar kota itu tahu nya krupuk gurilem yang bentuk nya memanjang dan memiliki rasa gurih yang khas. H

Padahal, wajit cililin ini dulu sangat digemari para orang tua dan bahkan anak kecil, mereka sering menyemili wajit tersebut yang rasanya enak karena sibuat dengan campuran kelapa dan gula merah yang di masak selama 2 jam dan di aduk terus menerus tanpa berhenti. Proses pembuatan ini sama seperri pembuatan dodol garut. Hanya saja ada serat kelapa yang membedakan khas rasanya dan cara pembentukan wajit tersebut di bentuk

Jadi bagaimana tertarik bukan? Rasanya yang unik ini sayang peminat nya jarang karna tidak banyak orang yang mengetahui makanaan khas daerah cililin tersebut. Biasanya wajit cililin ini banyak pedagang yang menjual nya di jalan arah menujur daerah cililin tersebut yang masih dibuat dengan secara tradisional. Bisa juga dipesan melaluli shopee jika dikirim untuk keluar kota.  

Tekstur dari wajit tersebut agak kasar dan tidak halus jadi masih berasa irisan sera kelapa di setiap gigitan nya yang di campur dengan gula merah dan santan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline