Realitas ketidakpastian hidup sebuah kondisi yang selalu dihadapi oleh setiap individu di mana kita tidak bisa sepenuhnya memprediksi apa yang terjadi di masa depan. Ketidakpastian dapat menimbulkan kecemasan, perasaan tidak berdaya, dan keputusasaan. Ketika menghadapi ketidakpastian, kita merasa kehilangan arah, terjebak akan situasi tak terduga, atau merasa terancam oleh kemungkinan yang tidak dapat kita kuasai.
Pandangan nihilisme dan konsep absurditas, yang dikemukakan oleh beberapa filsuf seperti Friedrich Nietzsche dan Albert Camus, menawarkan perspektif menantang tentang bagaimana seharusnya kita memahami dan menerima hidup dalam kondisi ketidakpastian ini.
Konsep absurditas menurut Albert Camus adalah kondisi yang muncul ketika adanya ketegangan antara keinginan mendalam manusia mencari makna dan tujuan hidup, di satu sisi, kenyataan bahwa alam semesta tidak memberi jawaban yang jelas, konsisten, atau final tentang makna tersebut. Absurditas merujuk kesenjangan atau kontradiksi antara harapan manusia menemukan makna yang lebih besar dalam hidupnya dan kenyataan bahwa dunia, alam semesta, atau kehidupan tidak memberikan makna atau respons yang memadai atas pencarian tersebut.
Camus mengatakan bahwa absurditas bukan sesuatu yang harus membuat kita merasa putus asa, tetapi harus diterima sebagai bagian dari eksistensi kita. Bahkan menghadapi absurditas ini, kita masih bisa memilih untuk hidup dengan bebas dan penuh kesadaran. Camus tidak menyarankan untuk menyerah atau jatuh dalam keputusasaan, melainkan untuk hidup dalam "revolusi pribadi", yakni menerima ketidakbermaknaan dunia dan tetap hidup dengan semangat meskipun pencarian makna tidak akan pernah sepenuhnya terjawab.
Contoh misalnya, Rutinitas Pekerjaan yang Berulang Seseorang bekerja keras sepanjang hari di pekerjaan yang terasa tidak pernah berakhir atau membawa perubahan berarti, meskipun dia berusaha keras untuk mencari makna dalam pekerjaannya. Dengan artian absurditas pekerjaan yang tampak tanpa tujuan pasti, meskipun usaha dan waktu terus diinvestasikan.
"Camus berpendapat bahwa manusia harus menerima absurditas sebagai bagian dari kehidupan alih-alih melawannya"
Camus berargumen bahwa meskipun kita tidak dapat menghindari absurditas hidup, kita tetap bisa menemukan cara untuk meresponsnya dengan kebebasan. Ketika menerima bahwa hidup ini absurd dan tidak ada makna universal yang bisa ditemukan, kita memilih untuk menjalani hidup dengan semangat dan keberanian. Kebebasan muncul ketika kita berhenti berusaha untuk mencari makna yang tidak ada dan belajar untuk menghargai kehidupan dalam ketidakpastian dan ketidaksempurnaan yang ada.
Nihilisme adalah suatu pandangan filsafat yang menyatakan bahwa kehidupan tidak memiliki makna, tujuan, atau nilai yang inheren. Dalam pandangan ini, tidak ada kebenaran objektif atau nilai moral yang universal yang bisa dijadikan dasar memahami kehidupan atau menentukan tujuan hidup. Istilah "nihilisme" berasal dari bahasa Latin nihil yang berarti "tidak ada," sehingga secara harfiah nihilisme mengacu pada keyakinan bahwa tidak ada yang benar-benar berarti atau memiliki makna yang pasti.
Cara nihilisme berhubungan dengan kemampuan untuk Menerima Kehidupan Tanpa Makna yang Pasti Nihilisme mengajarkan bahwa tidak ada makna yang melekat dalam dunia ini, sehingga ketidakpastian menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Ketika menerima bahwa hidup tidak memiliki tujuan yang lebih tinggi atau makna yang pasti, kita menjadi lebih mampu menghadapi ketidakpastian dengan lebih lapangdada. Kita tidak lagi mencari jawaban final yang pasti, melainkan menerima ketidakpastian sebagai bagian dari eksistensi sendiri.
Ada beberapa strategi yang bisa diambil untuk menghadapi kehidupan yang absurd, yaitu:
1. Penerimaan terhadap Absurd