Bulan Ramadhan Bulan Penuh Ampunan
Karya : Octavia Rizky Ramadhani
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mana orang-orang muslim sangat antusias akan kedatangannya. Umumnya masyarakat muslim menganggap bahwa bulan Ramadan ataupun bulan puasa merupakan waktu terbaik untuk bertaubat kepada Allah yang Maha pengampun dan Maha pengasih. Melansir halaman Nahdlatul Ulama (NU), kata ampunan (al-maghfirah) memakai alif lam di dalam Alquran disebutkan sebanyak 2 kali, sedangkan kata (Maghfirah) tanpa alif lam muncul sebanyak 17 kali, dan kata dasarnya (musytaq) ada 234 kali. oleh sebab itu, kata ampunan hampir ada di setiap lembar Al-Qur'an. lantas, mengapa Ramadan disebut sebagai bulan yang penuh ampunan? Apakah hanya lewat berpuasa, berzikir, membaca Al-Qur'an, atau mengerjakan Shalat wajib beserta sunah dapat menggugurkan dosa-dosa kita dan mendapatkan pengampunan-Nya? Mari simak dengan sesama penjelasan ini.
Menyikapi Hadist tentang Ramadhan : Ampunan di Bulan Ramadhan
Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. kita sebagai umat muslim wajib menyambutnya dengan gembira sebab pada bulan suci ini Allah SWT memberikan berbagai keistimewaan. Tentunya kita melibatkannya dengan niat, tanpa adanya niat di dalam hati kita semua perkara yang kita kerjakan tidak ada artinya. maka dari itu, niat adalah bagian utama dalam menunaikan ibadah di bulan Ramadhan. Adapun Hadist yang meyakini bahwasanya Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan. Simak Hadist beserta penjelasannya berikut:
: :
"wahai manusia, bulan yang agung telah mendatangi kalian titik di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 Bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban dan menghidupkan malamnya sebagai ibadah tathawwu' (sunah). Barang siapa pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan satu kebaikan Allah ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barang siapa mengerjakan 1 perbuatan wajib seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, sedangkan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ia (juga) bulan tolong menolong, di dalamnya Rezeki seorang mukmin ditambah. Barang siapa pada bulan Ramadhan memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni, diselamatkan dari api neraka dan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tadi sedikit pun" kemudian para sahabat berkata, "wahai Rasulullah kaum mah tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan kepada orang berpuasa." Rasulullah shallallahu'alaihi Wasallam berkata, "Allah memberikan para tersebut kepada orang yang memberikan hidangan berbuka berupa sebutir kurma atau satu Teguh air atau sedikit susu. Ramadan adalah bulan yang permulaannya Rahmat, pertengahannya (Maghfirah) ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka."
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887), oleh Al Mahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu 'adi dalam Al Kamil Fid Dhu'afa (6/512), Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115)
Hadist diatas telah didhaifkan oleh para pakar Hadist seperti Al Mundziri dalam At Targhib Wat Tarhib di Sifatu Shaumin Nabiy (110), bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razi dalam Al 'Ilal (2/50) juga Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (871) bahwa hadist ini Munkar.
Sebenarnya di seluruh waktu di bulan Ramadan terdapat rahmat, juga terdapat ampunan Allah dan terdapat kesempatan bagi seorang mukmin untuk terbebas dari api neraka, tidak hanya pertiganya. Adapun dalil shahih yang menunjukkan hal tersebut:
"orang yang puasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala akan diampuni dosa-dosanya telah lalu." (HR. Bukhari no.38, Muslim no.760)