Lihat ke Halaman Asli

Jim Nurian

jangan luput, hanya menghilang

Mural Nakal Bikin Gusar

Diperbarui: 1 September 2021   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antaranews.com/Galih Pradipta

OCTAVIANUS BRYAN -- Baru-baru ini ramai soal-menyoal mural berisi pesan-pesan retorika.

Menampilkan ironi atas realita yang benar-benar terjadi di bumi Pancasila.

Saya sebagai penikmat seni sangat senang dengan munculnya karya-karya seperti itu. Coretan-coretan yang membuat saya menyadari betapa luasnya dunia yang jaraknya hanya sedekat mata.

Tanah ini sedang linglung mencari jati dirinya. Mau dibawa kemana arah dan juntrungannya.

Secara adab dan moral, graffiti/mural di tempat-tempat umum tanpa izin yang berwenang atau bersangkutan memang bisa menjadi kriminal.

Apalagi kalau hasil coretannya jelek. Sudah bagus saja masih bisa kriminal.

Izin sangat penting. Asalkan sudah dapat izin, seterusnya akan aman. Jadi tidak ada alasan lagi ada lukisan atau mural yang dihapus karena belum mendapat izin.

Juga tidak ada lagi seniman yang malah dicari polisi untuk bertanggung jawab atas kecerdasannya sendiri. Atas realita yang menghukumnya.

Rumusnya, punya izin = aman

Karena banyak kasus yang saya baca melalui media, penghapusan mural-mural itu karena tidak ada izin. Oleh karenanya, izin punya kekuatan besar di sini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline