Lihat ke Halaman Asli

Cerita November

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tahun yang tambun kian terkelupas menuju pada ujungnya

hari lepas hari meranggas tanpa suara.

Diam-diam meluruh…

rubuh menjadi kenangan yang dimangsa jaman.

Sementara tahun-tahunku melayang tanpa kentara dan tengah berlalu menuju silam,

aku tetap menyimpanmu dalam hatiku.

Bayanganmu tak surut dalam retakan waktu,

menggenangi benak bak danau tenang yang menolak mengering

meski kemarau tengah turun melanda kita.

Di sepanjang malam-malam beraroma dedaunan kering

kau mengawasi dalam sunyi tatkala aku terkapar dirasuk kantuk dan mimpi.

Aku tahu…

sorot matamu tak kunjung suram walau lama tak kutatap.

Tahun semakin menipis

namun engkau tetap cemerlang dalam ingatan,

tak berdebu sekali pun lama tak terjamah…

Jakarta 12 November 2014

Octaviana Dina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline