Lihat ke Halaman Asli

Dedikasi Mahasiswa UNNES Giat 9 Desa Ngesrepbalong dalam Inovasi Budidaya Kopi Endemica Gunungsari untuk Masa Depan Berkelanjutan

Diperbarui: 30 Oktober 2024   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada tanggal 5 Juli hingga 20 Agustus 2024, mahasiswa Unnes Giat 9 terjun langsung ke lapangan dalam sebuah proyek ambisius di Dusun Gunungsari. Mereka tidak hanya membawa semangat akademik, tetapi juga komitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat setempat, menghidupkan kembali warisan lokal melalui budidaya kopi endemica Gunungsari.

Proyek ini dimulai dengan persiapan lahan untuk pembangunan rumah bibit baru, sebuah langkah penting untuk memastikan keberhasilan pembudidayaan kopi arabika jenis Andungsari dan Kartikasari. Tahap pertama melibatkan pemilihan lokasi strategis yang menerima sinar matahari optimal namun terlindung dari angin kencang. Mahasiswa bersama warga setempat membersihkan lahan, membuat bedengan, dan memasang struktur peneduh sementara.

Setelah rumah bibit berdiri, proses penanaman dimulai dengan pemilihan biji kopi unggul yang diambil dari tanaman induk terbaik. Biji-biji ini direndam dalam air hangat selama 24 jam sebelum ditanam dalam media semai yang telah dipersiapkan. Mahasiswa dan masyarakat bekerja sama dalam penyemaian biji, pemeliharaan kelembaban tanah, dan pengawasan pertumbuhan bibit setiap hari.

Perawatan intensif terhadap bibit dilakukan dengan hati-hati, mencakup penyiraman rutin, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit. Mahasiswa juga mengadakan sesi pelatihan bagi masyarakat mengenai teknik budidaya kopi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk penggunaan pupuk organik dan metode pengendalian hama alami.

Melalui pengalaman tersebut, mahasiswa Unnes Giat 9 berhasil menyusun sebuah modul budidaya tanaman kopi yang komprehensif. Modul ini mencakup semua aspek budidaya, mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit, teknik penyemaian, pemeliharaan bibit, hingga cara panen dan pasca panen. Inovasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kopi di Dusun Gunungsari, tetapi juga memberikan panduan berharga bagi generasi mendatang dalam menjaga keberlanjutan tanaman kopi endemica.

Modul tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi para petani kopi di daerah lain yang ingin mengadopsi praktik-praktik budidaya yang baik dan berkelanjutan, menjaga warisan tanaman kopi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Dengan dedikasi dan inovasi yang mereka bawa, mahasiswa Unnes Giat 9 telah membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline