Lihat ke Halaman Asli

"17'45"

Diperbarui: 19 Oktober 2016   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                 Jepang, merupakan Negara dimana matahari terbit. Bangsa Negara itu pernah ‘mengunjungi’ bangsa Indonesia. Bangsa ini membantu rakyat Indonesia yang dijajah oleh bangsa belanda yang telah datang lebih dahulu. Adi, salah satu nama rakyat Indonesia yang bekerja sama dengan jepang. Ia membantu para pasukan jepang untuk mengusir belanda dari tanah air. Adi juga merupakan salah satu pemimpin pasukan Pembela Tanah Air (PETA). PETA ini bekerja sama dengan beberapa pleton yang dibentuk oleh Jepang seperti Heiho.

Di sisi lain, Joko, seorang rakyat Indonesia yang sangat penting perannya. Joko dapat melakukan negosiasi dengan Jendral pihak Jepang yang bernama Nobu. Nobu ini merupakan Jendral utama yang dapat memberikan perintah langsung kepada pasukan – pasukan jepang yang lain, dengan kata lain Panglima Perang-nya Jepang. Joko dan Nobu berbincang – bincang mengenai cara untuk membebaskan rakyat Indonesia dari segala penjajahan yang ada termasuk Jepang itu sendiri.

                Joko dan Nobu berbincang sangat lama mengenai topik itu. Setelah sekian lama berbincang ditarik juga benang merahnya. Yaitu, Nobu menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Joko pun menyetujui apa yang telah diusulkan oleh Nobu. Mereka berdua menandatangani perjanjian yang berisi jepang akan membantu memerdekakan bangsa Indonesia.

                Di sisi lain, “Seraaaaaaaaaaang.” Teriak Adi dan beberapa jendral jepang lainnya yang menyerang pasukan belanda secara bersama – sama. Adi menggunakan senapan laras panjang dari jarak jauh menembak tepat pada kepala komandan musuh. Sehingga pleton musuh yang dibawah komando tersebut tercerai – berai dikarenakan orang yang memberikan perintah sudah tergeletak di tanah. Ada seorang pasukan musuh yang mengendap –endap dibelakang Adi. Ia ingin menyerang Adi menggunakan Bayonet dari belakang tubuh adi. Namun, Adi menyadari ada seseorang yang ingin menyerang dari aura membunuh dari orang tersebut. Akhirnya Adi memutar badannya lalu menarik pelatuk dari senapan laras panjangnya dan “Dor!” seketika itu juga musuh yang ingin menyerang ada meninggal ditempat. Lalu Adi kembali ke barisan bersama pasukan dan beberapa jendral jepang lainnya.

                 Adi berbaris bersama pasukannya pada markas persatuan Jepang – Indonesia. Di situ Adi bertemu dengan Panglima Perang Jepang, Nobu serta Joko. Joko disitu memberitahukan pengumuman yang sangat penting. Joko memberitahu isi perjanjiannya dengan Nobu, yaitu Nobu menjanjikan akan membanti memerdekakan bangsa Indonesia. “Horeee!” teriak pasukan Indonesia yang ada disitu. Namun tanggal waktu Indonesia merdeka belum ditentukan.

                Seminggu setelah diberitahukan tentang Jepang menjamin akan kemerdekaan Indonesia itu, Belanda tiba – tiba menyerang saat pagi – pagi buta. Adi langsung menyiapkan seluruh pasukannya untuk menyerang pasukan belanda yang datang menyerang. Dalam keadaan yang dipenuhi dengan dinginnya angin malam yang menusuk tulang, terjadi perang panas antara pasukan Adi dengan pasukan belanda. Adi dan pasukannya yang baru dibangunkan akibat suara tembakan dari senapan musuh masih mengantuk dan tidak dapat menembak dengan benar.

                Adi menembakan senapan laras panjangnya kepada komandan musuh yang terlihat seperti biasa apa yang dilakukan oleh Adi. Namun kali ini Adi meleset sehingga membuat komandan musuh lebih waspada dari sebelumnya. Adi mencoba untuk menembak tembakan yang kedua kalinya “Dor!” peluru melesat cepat dan komandan musuh berhasil menghindar. Hanya tersisa luka yang berada di pipinya akibat dilewati peluru tersebut. Banyak pasukan Adi yang gugur pada perang yang terjadi tadi malam namun pasukan Adi masih bisa dibilang menang dikarenakan pasukan belanda ditarik mundur.

                Setelah mengetahui kejadian tersebut, akhirnya ditentukan lah hari dimana Jepang memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. 17 Agustus 1945, merupakan tanggal yang dijanjikan oleh pihak jepang terhadap Indonesia. Akhirnya pada pukul 10.00 WIB, di alun – alun kota Batavia Joko membacakan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Orang – orang yang berada disana beserta Adi dan sisa pasukannya meneriakkan kata yang sama yaitu “Merdeka!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline