Lihat ke Halaman Asli

Ramdhanku Tetap Sama

Diperbarui: 7 Mei 2019   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Nama: Wati
Judul: Ramadhanku Tetap Sama

Isi:

"Bismillahirahmanirahim, saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala." Kemarin kuucapkan niat puasa  usai menunaikan shalat isya.

Masih dalam posisi duduk dengan kedua tangan mengadah seraya berdoa, air mata tak hentinya mengalir deras sesakan dada. Di saat seluruh umat muslim bergembira menyambut bulan suci penuh ampunan ini. Aku di sini merasakan perang batin begitu hebat. Perasaan ini datang  berulang-ulang untuk kesekian kalinya.

Kemarin malam juga kulihat banyak teman-teman meminta maaf dan saling memaafkan baik di akun Whatsapp maupun di sosial media lainnya untuk memulai menjalankan ibadah puasa, sementara bibirku, kedua tanganku seakan terkunci. Aku tak mampu mengucapkan apa-apa pada siapapun, hanya air mata terus mengalir basahi pipi dan aku memilih menonaktifkan ponselku. Lalu beranjak tidur berharap tangisku bisa sedikit reda.

Memang begini caraku setiap kali Ramadhan tiba, aku memilih diam tidak menghubungi siapa-siapa termasuk ayah, ibu, suami, anak, teman. Namun, aku tetap menjalankan shalat dan puasa karena itu memang kewajibanku sebagai umat muslim.

Aku pernah terluka sepuluh tahun lalu dan tepatnya kejadian yang membuatku terluka terjadi pada bulan suci Ramadhan. Memang sangat tidak wajar terus menerus teringat yang sudah berlalu, tapi inilah faktanya. Setelah kejadian itu hidupku tidak sama lagi, aku selalu dirundung pilu, merasakan sakit luar biasa mengingat yang sudah-sudah.

Karena posisiku sekarang sebagai pekerja, aku hanya berusaha tetap tersenyum di depan semua orang.

"Bos, besok aku mau puasa, tolong ijinkan untuk bisa berpuasa," ujarku pada majikan karena ia non muslim.

"Apa itu puasa?"

"Tidak makan, tidak minum dalam batas waktu yang ditentukan," jawabku singkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline