Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Penjual Terompet Tahun Baru, Kemana?

Diperbarui: 31 Desember 2024   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusrasi terompet tahun Baru (https://indramayu.inews.id)

Hingga beberapa tahun lalu, terompet tahun baru menjadi simbol perayaan yang meriah di Salatiga. 

Masyarakat dari berbagai kalangan turut membeli terompet untuk menyambut pergantian tahun. 

Penjual terompet biasanya terlihat di sudut-sudut jalan, memajang berbagai model yang menarik perhatian, mulai dari yang sederhana hingga yang dihiasi dengan glitter dan lampu.

Kemeriahan Pergantian Tahun

Meniup terompet telah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan dalam perayaan tahun baru. Suara terompet yang nyaring dianggap sebagai bentuk ekspresi kebahagiaan, mengiringi kembang api yang menghiasi langit malam. 

Kegiatan ini menciptakan suasana penuh kegembiraan di jalan-jalan utama kota.

Dampak Pandemi terhadap Tradisi  

Namun, tradisi ini mulai memudar sejak pandemi COVID-19 melanda. 

Pembatasan aktivitas sosial yang diberlakukan selama beberapa tahun terakhir membuat masyarakat enggan merayakan tahun baru di luar rumah. Terompet, yang dulunya populer, kini jarang terlihat bahkan di jalan-jalan.

 Salah satu alasan utama berkurangnya penggunaan terompet adalah kekhawatiran tentang kebersihan. 

Pandemi meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko penularan melalui benda yang ditiup bergantian, sehingga mereka memilih cara lain untuk merayakan pergantian tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline