Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Mewujudkan Hidup Berdampingan dan Kerukunan di Desa Jlarem

Diperbarui: 22 Desember 2024   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penampilan Anak, Pembawa tarian Jawa berkisah Tiga orang Majus dalam perayaan Natal (Dokumen Pribadi)

Kehidupan di pedesaan Jlarem, Gladagsari, Kabupaten Boyolali, terkenal dengan nuansa hidup berdampingan dan kerukunan.  

Tradisi gotong royong yang terjaga rapi menjadi dasar keharmonisan masyarakat di lereng Gunung Merbabu. 

Dalam semangat inilah, perayaan Natal di Gereja Efata  Jlarem, Gladagsari berlangsung pada Minggu, 22 Desember 2024, menghadirkan jemaat dari berbagai gereja sekitar serta masyarakat umum, termasuk dari Ngablak Jlarem.

Pesan Kasih dan Toleransi

Perayaan Natal kali ini tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga ajakan untuk meresapi pesan kasih dan hidup dalam kebenaran. 

Jemaat diajak menjauhi segala bentuk kejahatan dan senantiasa hidup dalam terang Kristus sebagai pondasi bermasyarakat. 

Kehadiran masyarakat lintas agama menunjukkan nilai toleransi dan kemanusiaan yang terpelihara di Jlarem Gladagsari, memberikan contoh nyata tentang indahnya keberagaman yang dirajut dalam harmoni.

Warga Jlarem tampak antusias mengikuti perayaan ini. Sekalipun memiliki keyakinan agama yang berbeda, nilai-nilai kerukunan tetap menjadi prioritas utama. 

Natal di Ngablak, Jlarem menjadi bukti bahwa perbedaan tidak menghalangi semangat kebersamaan, melainkan memperkaya hubungan antarindividu dalam masyarakat.

Natal Sebagai Simbol Kebersamaan 

Pesan kasih dan cahaya kebenaran yang dibawa dalam perayaan Natal ini begitu mendalam, mengajak warga untuk hidup berdampingan, saling menghormati, dan menjauhi segala bentuk kejahatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline