Di antara puing-puing reruntuhan, aku berpijak.
Dalam rintihan dan tangisan lirih, aku merasa tak berdaya.
Semua seakan telah tertutup. Pintu-pintu harapan sulit kucari, dan aku mulai lelah mencarinya.
Sakit dan pedih kurasakan, beban yang sarat tak lagi mampu kupikul.
Aku duduk diam di atas batu, di tengah aliran sungai kecil.
Di kanan dan kiri, air mengalir gemericik, menyapaku lembut, memecahkan kebuntuanku.
Aku hanya ingin melepaskan penat dan beban yang begitu berat ini.
Sejenak, aku merasa seperti anak kecil---tertawa bebas, menikmati kembali keindahan Sang Pencipta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI