Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Meluruskan Tradisi: Tahun Kelahiran Yesus, dan Kunjungan Orang Majus dari Timur

Diperbarui: 14 Desember 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bayi Yesus di Kandang Domba (PIXABAY.COM/Geralt)

Kelahiran Yesus Kristus di Betlehem merupakan peristiwa yang tidak hanya penting dalam konteks sejarah dunia, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi umat Kristen. 

Yesus lahir dalam keadaan yang sederhana, di tengah kesulitan dan keterbatasan dunia ini. Bayi Yesus yang terbaring di sebuah palungan domba mengingatkan kita akan kerendahan hati Allah yang memilih untuk datang ke dunia ini dengan cara yang tidak seperti yang dibayangkan oleh banyak orang. 

Sebagai Raja, Dia memilih untuk lahir dalam kesederhanaan, mengajarkan bahwa kuasa Tuhan tidak selalu terlihat dalam kemegahan, tetapi sering kali hadir dalam kesederhanaan dan kerendahan hati.

Kelahiran Yesus bukan hanya tentang seorang bayi yang lahir ke dunia, tetapi juga tentang kasih Allah yang nyata bagi umat manusia. Dalam Injil Yohanes 3:16, kita diajarkan bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan umat manusia. 

Tahun Kelahiran Yesus

Secara historis, tahun kelahiran Yesus tidak tercatat dengan pasti. Banyak ahli sepakat bahwa kelahiran Yesus terjadi sekitar 6-4 SM, berdasarkan informasi yang terdapat dalam Injil Matius dan Lukas mengenai pemerintahan Raja Herodes dan sensus yang dilakukan oleh Quirinius. 

Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, yang jelas adalah bahwa kelahiran Yesus terjadi pada masa pemerintahan Herodes yang agung, sebelum kematiannya pada tahun 4 SM. Penentuan tahun kelahiran ini membantu para ahli untuk menyusun kronologi sejarah Yesus dengan lebih akurat.

Tanggal 25 Desember dipilih oleh Gereja Kristen pada abad ke-4 sebagai hari perayaan kelahiran Yesus, meskipun tidak ada bukti sejarah yang mendukung bahwa Yesus benar-benar lahir pada tanggal tersebut. Pemilihan tanggal ini dikaitkan dengan upaya Gereja untuk menggantikan perayaan festival Sol Invictus (Matahari Tak Terkalahkan) yang diadakan oleh Romawi pada tanggal yang sama. 

Dengan memilih tanggal ini, Gereja ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah "Matahari Kebenaran" yang lebih besar dari matahari yang disembah dalam festival tersebut. Ini juga melambangkan kemenangan terang Kristus atas kegelapan dunia.

Perenungan tentang Kehadiran Tuhan di Dunia

Meskipun tanggal 25 Desember tidak dapat dipastikan sebagai hari kelahiran Yesus, Natal tetap menjadi momen penting bagi umat Kristen untuk merenungkan kedatangan Tuhan ke dunia ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline