Pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil mencatatkan kemenangan telak di seluruh wilayah Jakarta, termasuk daerah yang secara tradisional memiliki preferensi politik yang berbeda.
Strategi Politik Inklusif
Dengan menggandeng elemen-elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, pasangan ini mencerminkan harapan baru bagi Jakarta.
Pendekatan berbasis kebutuhan lokal, seperti rencana revitalisasi transportasi publik dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, menjadi daya tarik kuat bagi pemilih urban.
Keunggulan pasangan ini juga dipengaruhi oleh personal branding mereka.
Pramono dikenal sebagai politisi berpengalaman yang memahami birokrasi, sementara Rano Karno, melalui popularitasnya sebagai tokoh budaya, berhasil menjangkau kelompok masyarakat yang lebih luas.
Sinergi ini menghasilkan daya tarik yang sulit ditandingi oleh pasangan calon lain.
Strategi Politik Inklusif dan Efek Elektoralnya
Yunarto Wijaya menyebut kekuatan kolaborasi sebagai kunci utama kemenangan Pramono-Rano.
Dengan mengintegrasikan pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pasangan ini menciptakan narasi persatuan yang membedakan mereka dari kompetitor.
Langkah ini tidak hanya meredam polarisasi, tetapi juga memperluas basis dukungan politik mereka.