Dalam acara Natal Persekutuan Abdi Kristus Efata pada 7 Desember 2024, Pdt. Yulia Santosa menyampaikan renungan berdasarkan Lukas 1:68-78.
Pesan ini menyoroti tema tentang lawatan Tuhan, yang menjadi jawaban atas kesunyian panjang selama 400 tahun tanpa firman Allah.
Kehadiran Kristus mengakhiri masa sunyi ini, membawa terang dan pengharapan bagi dunia.
Momen ini juga diperkaya dengan flashback pelayanan Yohana Benu pada tahun 2000 di Kalimantan. Kehadiran para hamba Tuhan saat itu membawa sukacita bagi umat yang haus akan firman.
Hal ini menggambarkan bagaimana kehadiran Kristus membawa sukacita yang sama, memecahkan kesunyian rohani dengan terang kasih-Nya.
Masa Sunyi dan Harapan yang Datang
Selama 400 tahun tanpa firman Tuhan, umat-Nya mengalami masa yang sangat sulit. Hidup tanpa bimbingan ilahi menjadi sunyi dan kehilangan arah. Namun, kedatangan Kristus memecahkan kesunyian itu.
Tuhan melawat umat-Nya untuk menolong, meringankan penderitaan, dan membebaskan mereka dari belenggu dosa.
Lawatan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan wujud kasih dan anugerah Allah yang luar biasa. Kristus datang untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan memberikan pengharapan baru.
Kehadiran-Nya menunjukkan bahwa Allah setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka berada dalam kegelapan panjang.
Panggilan untuk Membagikan Kasih dan Sukacita