Setiap umat manusia pasti mengalami pencarian mendalam akan harapan dan keselamatan dalam hidupnya.
Hal ini berlaku terutama bagi umat Israel pada masa ketika Yesus datang ke dunia, yang tengah merindukan janji Tuhan tentang seorang Penyelamat yang akan membawa kebebasan dan keselamatan bagi mereka.
Dalam Lukas 1:68, kita menemukan ungkapan sukacita dan pengharapan yang mendalam, "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, karena Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan bagi-Nya." Ayat ini menyatakan inti dari rencana keselamatan Allah yang diwujudkan melalui kedatangan Yesus Kristus.
Allah Melawat Umat-Nya
Dalam Lukas 1:68, kata "melawat" dalam bahasa Yunani berasal dari episkop, yang berarti mengunjungi dengan tujuan untuk memperhatikan dan memberikan bantuan.
Allah tidak hanya datang secara fisik, tetapi datang dengan tujuan mendalam untuk membawa perubahan dalam kehidupan umat-Nya.
Kehadiran-Nya adalah respons terhadap panggilan umat yang merindukan pembebasan dan keselamatan yang telah lama dijanjikan.
Kehadiran Allah di dunia menjadi bukti nyata dari kasih-Nya yang tak terhingga. Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis, yang menjadi pendahulu bagi Yesus, menegaskan bahwa Allah tidak tinggal diam terhadap penderitaan umat-Nya.
Sebaliknya, Dia memilih untuk terlibat dalam sejarah umat manusia, untuk menggenapi janji keselamatan yang telah diberikan sejak zaman nenek moyang mereka.
Kehadiran Kristus merupakan bukti dari kasih Allah yang aktif dan penuh pengorbanan.
Kelepasan yang Dibawa oleh Allah