Lukas 11:27-28 adalah bagian yang menonjol dalam Injil Lukas, di mana Yesus menegaskan pentingnya mendengarkan dan menaati firman Allah di atas segala bentuk penghormatan manusiawi.
Dalam dialog singkat ini, Yesus mengalihkan perhatian dari relasi biologis kepada nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Ibu dan Perannya
Konteks ayat ini terjadi saat Yesus sedang mengajar di tengah kerumunan orang banyak. Seorang perempuan, dalam kekaguman kepada Yesus, memuji Maria, ibu-Nya, karena telah melahirkan dan menyusui-Nya.
Dalam budaya Yahudi saat itu, peran seorang ibu sering dikaitkan dengan kehormatan anak-anaknya, dan pernyataan perempuan ini mencerminkan pandangan tersebut.
Yesus merespons dengan mengalihkan fokus dari penghormatan kepada ibu-Nya menuju kebahagiaan yang didasarkan pada mendengarkan dan memelihara firman Allah.
Jawaban ini menunjukkan bahwa hubungan spiritual dengan Allah lebih penting daripada hubungan biologis atau penghormatan manusiawi.
Kebahagiaan yang Sejati
Yesus menyatakan bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam ketaatan kepada firman Tuhan.
Kebahagiaan ini tidak bergantung pada status sosial, peran keluarga, atau pengakuan manusia, melainkan pada hubungan pribadi dengan Allah melalui mendengar dan menaati firman-Nya.
Pernyataan Yesus mengajarkan bahwa fokus utama seorang percaya haruslah kepada Allah.