Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Intelligence Skill: Manajemen Konflik dalam Perspektif Alkitab

Diperbarui: 26 November 2024   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stepanus Kelvin menyampaikan pemaparan tentang Manajemen Konflik di acara Ibadah kapel STTJKI (Dokumentasi Pribadi)

Konflik sering kali dipahami sebagai situasi yang tidak normal, yang mengganggu stabilitas baik dalam jiwa maupun hubungan dengan sesama. 

Dalam kehidupan pribadi atau komunitas, konflik dapat menjadi ancaman yang serius terhadap kedamaian dan keharmonisan.

Konflik yang Merisaukan

Ketika konflik muncul, kesehatan mental sering terganggu, komunikasi menjadi buruk, dan suasana menjadi tidak nyaman. 

Oleh karena itu, penting bagi individu, khususnya pemimpin jemaat, untuk memiliki kecerdasan konflik.

Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Eka Warna, hampir semua konflik berakar pada ketidakpahaman atau kesalahpahaman. 

Gagal memahami maksud, tujuan, atau perasaan orang lain dapat memicu ketegangan yang akhirnya menimbulkan konflik. 

Ketika hal ini terjadi, tindakan dan hasil sering kali menjadi tidak sesuai dengan kehendak atau perintah yang diharapkan. 

Bentuk Konflik

Secara umum, konflik dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis:

  1. Konflik Hubungan
    Konflik hubungan terjadi ketika ada ketidaksesuaian antarpribadi. Perbedaan pandangan atau kepribadian sering kali memunculkan emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, atau frustrasi. Misalnya, seseorang mungkin merasa tidak dihargai atau dipahami dalam hubungan, yang akhirnya memperburuk komunikasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline