Konflik sering kali dipahami sebagai situasi yang tidak normal, yang mengganggu stabilitas baik dalam jiwa maupun hubungan dengan sesama.
Dalam kehidupan pribadi atau komunitas, konflik dapat menjadi ancaman yang serius terhadap kedamaian dan keharmonisan.
Konflik yang Merisaukan
Ketika konflik muncul, kesehatan mental sering terganggu, komunikasi menjadi buruk, dan suasana menjadi tidak nyaman.
Oleh karena itu, penting bagi individu, khususnya pemimpin jemaat, untuk memiliki kecerdasan konflik.
Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Eka Warna, hampir semua konflik berakar pada ketidakpahaman atau kesalahpahaman.
Gagal memahami maksud, tujuan, atau perasaan orang lain dapat memicu ketegangan yang akhirnya menimbulkan konflik.
Ketika hal ini terjadi, tindakan dan hasil sering kali menjadi tidak sesuai dengan kehendak atau perintah yang diharapkan.
Bentuk Konflik
Secara umum, konflik dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis:
Konflik Hubungan
Konflik hubungan terjadi ketika ada ketidaksesuaian antarpribadi. Perbedaan pandangan atau kepribadian sering kali memunculkan emosi negatif seperti kemarahan, kebencian, atau frustrasi. Misalnya, seseorang mungkin merasa tidak dihargai atau dipahami dalam hubungan, yang akhirnya memperburuk komunikasi.