Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Panggilan untuk Bertobat

Diperbarui: 21 November 2024   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita Mudah belajar beriman (Source: pixabay.com)

Yesus secara langsung mengecam Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum karena ketidakmauan mereka bertobat meskipun telah menyaksikan mujizat-mujizat-Nya. 

Ini menunjukkan bahwa tanggung jawab manusia meningkat seiring dengan penerimaan wahyu Tuhan. Kota-kota ini menjadi simbol ketidakpekaan terhadap anugerah Allah. 

Perbandingan dengan Tirus dan Sidon, kota-kota kafir, menegaskan bahwa mereka yang lebih besar penerimaannya terhadap kasih karunia akan menghadapi penghakiman lebih berat jika tetap keras hati.

Kesombongan dan Akibatnya

Kapernaum diperingatkan bahwa mereka tidak akan dinaikkan ke langit, tetapi justru diturunkan ke dunia orang mati (Hades). 

Hal ini mencerminkan kesombongan rohani yang mungkin ada di antara penduduknya karena status kota itu sebagai pusat pelayanan Yesus. Kesombongan ini menghalangi mereka untuk menyadari kebutuhan mereka akan pertobatan.

Hubungan antara Mendengarkan dan Menerima

Ayat terakhir memberikan penekanan pada otoritas Yesus dan para utusan-Nya. Mendengarkan murid-murid Yesus sama dengan mendengarkan Yesus sendiri, dan menolak mereka berarti menolak Allah. 

Ini menunjukkan pentingnya respons manusia terhadap pemberitaan Injil, baik oleh Kristus secara langsung maupun melalui para murid-Nya.

Peringatan tentang Penghakiman

Yesus menegaskan bahwa penghakiman Allah adil, dan tanggungan setiap orang atau kota akan sesuai dengan respons mereka terhadap kasih karunia Allah. 

Ini memanggil kita untuk hidup dengan kesadaran bahwa setiap keputusan rohani memiliki konsekuensi kekal.

Melalui perikop ini, kita diundang untuk menghargai kesempatan bertobat, mendengar firman Allah dengan serius, dan hidup dalam ketaatan sebagai respons terhadap kasih karunia yang telah kita terima.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline