Pohon-pohon yang seharusnya menjadi simbol penghijauan dan kesejukan kota kini menjadi korban pilkada di Salatiga.
Tim pemenangan kandidat politik memasang banner di batang pohon tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya.
Praktik ini tidak hanya merusak fungsi ekologis, tetapi juga mencerminkan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan.
Dampak Lingkungan Akibat Pemasangan Banner Sembarangan
Paku atau kawat yang digunakan untuk memasang poster di pohon memberikan dampak yang signifikan terhadap kesehatan pohon.
Ketika paku ditancapkan, lapisan kulit pohon yang berfungsi sebagai pelindung utama dari serangan penyakit dan hama menjadi rusak.
Luka yang ditimbulkan oleh paku tersebut menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme seperti jamur, bakteri, atau serangga perusak, yang dapat menginfeksi jaringan hidup pohon. Akibatnya, pohon menjadi lebih rentan terhadap penyakit yang dapat memperlambat bahkan menghentikan pertumbuhannya.
Estetika Kota yang Terganggu
Selain merusak fungsi ekologis, pemasangan banner secara sembarangan juga berdampak negatif pada estetika dan kenyamanan ruang publik.
Trotoar, taman, dan ruang kota yang seharusnya menjadi tempat yang rapi dan nyaman bagi masyarakat kini berubah menjadi area yang penuh dengan banner, poster, dan spanduk politik.
Pemandangan ini tidak hanya mengurangi keindahan kota, tetapi juga menciptakan kesan semrawut dan tidak teratur.
Banner-banner yang dipasang secara asal-asalan seringkali melanggar aturan, seperti menutupi pandangan pengendara di jalan atau menghalangi akses pejalan kaki di trotoar.