"Menimbang Kembali Perlukah Ujian Nasional: Dampak dan Implikasinya bagi Pendidikan di Indonesia"
Ujian Nasional (UN) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan Indonesia selama lebih dari dua dekade.
Perdebatan mengenai perlu tidaknya UN kembali diberlakukan semakin mencuat setelah keputusan pada 2015 yang menyatakan bahwa UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.
Meski demikian, desas-desus tentang kembalinya UN untuk menggantikan kebijakan yang lebih fleksibel, seperti Ujian Sekolah (US), terus berlanjut.
Untuk menjawab pertanyaan ini, penting untuk meninjau berbagai perspektif mengenai fungsi, dampak, dan relevansi UN dalam sistem pendidikan Indonesia.
Peran utama UN dalam pendidikan
Sebagai ujian standar yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, UN dirancang untuk menilai pencapaian siswa terhadap standar kurikulum nasional.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa siswa di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, menguasai kompetensi dasar yang sama.
Dalam konteks ini, UN dapat dianggap sebagai alat untuk mengukur kualitas pendidikan secara makro, memberikan gambaran umum tentang kesenjangan pendidikan antar daerah, serta menjadi dasar evaluasi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan.
Namun, meskipun memiliki tujuan evaluatif yang jelas, UN sering dikritik karena terlalu fokus pada hasil ujian yang bersifat teoretis.