Proses transisi pemerintahan Prabowo-Gibran menghadapi tantangan penting dalam menciptakan stabilitas politik dan ekonomi. Langkah ini bukan hanya soal pembagian kekuasaan, melainkan menciptakan fondasi pemerintahan yang kuat.
Menteri yang Berpengalaman
Salah satu isu krusial dalam transisi pemerintahan Prabowo-Gibran adalah kemungkinan mengakomodasi menteri dari era Jokowi.
Hal ini dapat menjadi langkah strategis untuk memastikan kelangsungan kebijakan yang telah terbukti efektif, terutama dalam bidang yang memerlukan kesinambungan, seperti infrastruktur dan ekonomi.
Menteri yang sudah berpengalaman dan familiar dengan program-program yang sedang berjalan dapat memberikan wawasan yang berharga, sehingga meminimalisir gangguan dalam pelaksanaan kebijakan.
Namun, keberadaan mereka harus didasarkan pada pertimbangan kompetensi dan integritas, agar tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Integrasi menteri dari era sebelumnya harus dilakukan dengan hati-hati, agar tidak terlihat sebagai upaya untuk mempertahankan kekuasaan lama. Prabowo perlu memastikan bahwa setiap menteri yang diambil dari era Jokowi memiliki rekam jejak yang baik dan komitmen yang jelas terhadap visi baru pemerintahan.
Dengan memilih individu yang mampu beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan terkini, Prabowo dapat menciptakan kabinet yang tidak hanya melanjutkan kebijakan yang ada, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan program-program baru yang lebih relevan dengan kebutuhan rakyat.
Pembangunan IKN
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi fokus utama yang memerlukan perhatian ekstra dari pemerintah. Proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol kemajuan dan modernisasi Indonesia, tetapi juga melibatkan tantangan signifikan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan.
Dengan anggaran yang besar, IKN harus dikelola dengan efisiensi tinggi untuk memastikan setiap tahap pembangunan dapat dilakukan tanpa mengorbankan kualitas dan ketahanan infrastruktur.