Pada ibadah Raya Minggu (6/10/24) di Gereja Pantekosta Isa Almasih Indonesia Efata Salatiga, Pendeta Nella Sachil menyampaikan khotbah yang menyentuh mengenai tema "Grand Design Allah dalam Keluarga."
Mengupas nats dari Hakim-hakim 11:1-11, khotbah ini berfokus pada bagaimana setiap keluarga perlu memahami rencana Allah dan menggambarkan kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Rancangan Tuhan bagi Keluarga
Pendeta Nella mengawali khotbahnya dengan menekankan pentingnya memahami grand design Allah dalam konteks keluarga.
Dalam pandangan teologis, Allah memiliki rencana yang sempurna untuk setiap individu dan keluarga.
Keluarga bukan hanya unit sosial, tetapi juga merupakan institusi yang dirancang Allah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih, di mana setiap anggota dapat bertumbuh dalam iman dan karakter.
Dalam Hakim-hakim 11:1-11, kita diperkenalkan pada Yefta, anak Gilead yang lahir dari seorang perempuan sundal.
Meski terlahir dari latar belakang yang kurang baik, Yefta menjadi simbol harapan bagi bangsa Israel ketika mereka mengalami penindasan dari bangsa Amon.
Di sini, menunjukkan bahwa meskipun seseorang memiliki latar belakang yang sulit, Allah dapat menggunakan mereka untuk tujuan yang lebih tinggi. Ini sejalan dengan pemahaman bahwa Allah sering kali memilih yang lemah untuk mempermalukan yang kuat (1 Korintus 1:27).
Broken Family
Konsep "broken family" menjadi sorotan dalam khotbah ini. Saat ini, banyak keluarga menghadapi masalah yang mengakibatkan keretakan hubungan, dan hal ini dapat membawa dampak yang signifikan terhadap anak-anak.