Dawet Banjarnegara adalah minuman khas dari Jawa Tengah yang terkenal dengan rasa manis dan segar.
Terbuat dari campuran santan, gula merah, dan cendol, dawet ini menjadi favorit banyak orang, terutama di saat cuaca panas.
Di tengah musim kemarau, banyak penjual dawet yang merasakan lonjakan pembeli. Suasana cerah dan panas membuat orang-orang mencari minuman yang bisa menghilangkan dahaga.
Salah satu penjual di daerah Mrican adalah Bu Sumarti, yang setia menjajakan dagangannya di Salatiga.
Pada siang yang terik, di pojok jalan Mrican Salatiga, Bu Sumarti terlihat sibuk melayani pembeli.
Dengan senyum ramah, ia mengucapkan sapaan hangat kepada setiap pelanggan yang datang.
Meskipun terlihat akrab dengan lokasi dan pelanggannya, Bu Sumarti bukanlah pemilik dari usaha tersebut.
Ia mengatakan, "Niki kula namung ingkang sadean. Niki gadahanipun tiyang Banjar." Ia hanya sebagai penjual, usaha ini milik orang lain.
Bu Sumarti bekerja keras demi mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
Setiap cup dawet dijual dengan harga enam ribu rupiah. Harga ini terbilang terjangkau, membuat banyak orang tertarik untuk membeli.
Dalam kondisi cuaca yang mendukung, Bu Sumarti bisa menjual puluhan cup dalam sehari. Dengan keuntungan yang didapat, Bu Sumarti bisa memenuhi berbagai kebutuhan ekonominya.