Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

Akademisi

Kebohongan di Balik Topeng Kebaikan, Manipulasi dan Ketidakadilan dalam Organisasi

Diperbarui: 17 September 2024   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi:Pemimpin Sewenang-wenang. (https://www.linkedin.com/)

Dalam sebuah organisasi, kita sering kali menemui individu yang tampak baik, netral, dan penuh perhatian di permukaan. 

Mereka mungkin dikenal sebagai orang yang tenang, selalu tersenyum, dan tampak membantu orang lain. 

Namun, di balik topeng kebaikan tersebut, terdapat niat tersembunyi yang penuh manipulasi dan ketidakadilan. 

Orang-orang seperti ini tidak ragu untuk memperlakukan orang lemah dengan semena-mena. 

Mereka ikut terlibat dalam kendali organisasi yang tidak sehat, dan membantu pemimpin yang korup untuk menjaga cengkeramannya atas organisasi.

Fenomena ini menggambarkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam melihat karakter seseorang di luar permukaannya saja. Dalam konteks kepemimpinan dan pengelolaan organisasi, orang seperti ini bisa menjadi ancaman nyata bagi integritas organisasi. 

Mereka memanfaatkan citra diri yang positif sebagai tameng untuk menutupi niat jahat mereka, yang pada akhirnya mengorbankan banyak orang.

Karakter Manipulatif di Balik "Kebaikan"

Individu yang pura-pura baik biasanya sangat pandai dalam membaca situasi. 

Mereka berusaha menampilkan diri sebagai sosok yang bisa dipercaya dan netral, sering kali membangun reputasi sebagai penengah konflik atau pemberi saran bijak. 

Tetapi sebenarnya, niat mereka adalah untuk mengendalikan orang-orang di sekitar mereka demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Mereka bersikap ramah kepada orang-orang yang berpengaruh atau memiliki kekuatan di organisasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline