Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

TERVERIFIKASI

Tukang tulis

Bahaya Deepfake dan AI Voice Cloning: Tren Penipuan di TikTok dan Medsos

Diperbarui: 16 September 2024   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Deteksi Wajah (https://www.unite.ai)

Kecerdasan buatan (AI) dan media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi dan memperoleh informasi secara signifikan. Keduanya berperan penting dalam mempercepat arus komunikasi global. 

Namun, kemajuan ini juga menghadirkan tantangan baru, terutama terkait penyebaran hoaks dan penipuan. 

Artikel ini akan membahas bagaimana AI digunakan untuk menyebarkan hoaks dan penipuan di media sosial, serta strategi yang dapat diambil untuk melindungi diri dari risiko ini.

Penggunaan AI dalam Penyebaran Hoaks

Pembuatan Konten Palsu secara Otomatis

AI telah memungkinkan pembuatan konten palsu yang tampak sangat meyakinkan. 

Misalnya, teknologi seperti Generative Adversarial Networks (GANs) dapat menciptakan gambar atau video palsu yang terlihat autentik. 

Konten palsu ini sering digunakan untuk menyebarkan berita bohong atau informasi yang menyesatkan. 

Hal ini membuat masyarakat semakin sulit untuk membedakan antara konten yang asli dan yang palsu.

Penyebaran Berita Palsu dengan Bot

Bot yang dikendalikan oleh AI memainkan peran besar dalam menyebarkan berita palsu. 

Bot ini bisa menyebarkan berita secara otomatis dan cepat di berbagai platform media sosial. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline