Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

Akademisi

Embun Pagi

Diperbarui: 13 Agustus 2024   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://wallpapercave.com/w/wp7157308

Di pagi cerah, saat mentari belum tampak,  
Embun menari lembut di dedaunan hijau,  
Udara dingin menyentuh kulit,  
Ayam berkokok riang, membangunkan dunia kecil.

Di dusun tenang, jauh dari hiruk-pikuk,  
Hidup dalam ketenangan yang hakiki,  
Tanpa keramaian dan suara mesin,  
Pagi hari seperti keajaiban baru.

Sinar surya perlahan merayap di ufuk timur,  
Membuka tirai malam yang tersisa,  
Kehangatan menggantikan dingin,  
Mengundang cahaya untuk menyentuh bumi.

Daun-daun berkilau dalam cahaya lembut,  
Bercerita tentang malam yang berlalu,  
Burung-burung menyambut dengan nyanyian ceria,  
Menyapa pagi penuh harapan baru.

Kicauan ayam berderai di udara,  
Memecah kesunyian dusun damai,  
Hiruk-pikuk pagi, lembut dan bersahaja,  
Mengisi ruang dengan aroma tanah basah.

Dedaunan tertutup embun bersinar,  
Menawarkan keindahan yang murni,  
Rasa tenang menyelimuti, dunia terasa hening,  
Di tengah alam yang penuh kedamaian ini.

Jalan setapak di bawah sinar lembut,  
Mengundang langkah menjelajah lebih lagi,  
Sebuah langkah di pagi hari,  
Menuju harmoni abadi dan sejati.

Pagi ini penuh janji dan harapan,  
Menawarkan kebangkitan dalam setiap hela nafas,  
Menjadi saksi bahwa keindahan tak perlu gemerlap,  
Hanya butuh ketenangan untuk merasakannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline