Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

Akademisi

Melaju di Bawah Terik Mentari

Diperbarui: 10 Agustus 2024   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaki berlari, langit membakar

Setiap tetes keringat ini
Adalah cerita dalam perjalanan sarat beban

Panah panas menyengat kulit
Menyusuri jalanan yang berdebu
Namun di balik sinar yang menyilau
Ada tekad yang tak pernah layu

Di negeri antah berantah, tirani melanda
Kekuasaan merajalela, bagaikan badai  
Kita berlari, melawan bayang-bayang
Dalam gelapnya kekuatan yang menindas

Sepanjang hari tiada henti
Memeras keringat demi sesuap nasi
Teriak anak sambil menangis
Meminta susu, suara yang mengiris

Ibu menggendong sang bayi
Menenangkan dalam keletihan
Dalam harapan yang tak pernah pudar  
Menemukan kekuatan dalam kasih sayang

Terik ini, tantangan di hadapan
Menjadi saksi perjalanan panjang
Dalam setiap detik yang melelahkan
Ada mimpi yang terus mengembang

Di tengah panasnya hari
Kita terus melaju tanpa henti
Sampai mentari tenggelam di barat
Dan malam membentangkan sayapnya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline