Lihat ke Halaman Asli

Obed Antok

Akademisi

Kecemasan Pada Remaja, Jenis dan Dampaknya

Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: ivhn.org

Gangguan kecemasan (anxiety disorder) di kalangan remaja di Indonesia merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan mereka secara signifikan. 

Misalnya, Aulia, seorang siswi di Jakarta, sering kali merasa gelisah dan cemas berlebihan terkait tekanan akademis dan sosial di sekolah. 

Gejala yang dialaminya termasuk sulit tidur, mudah tersinggung, dan ketegangan fisik seperti sakit perut. 

Andi, seorang remaja di Surabaya, menghadapi gangguan kecemasan sosial yang membuatnya enggan untuk berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. 

Gejala Kecemasan

Remaja dengan gangguan kecemasan dapat mengalami perasaan cemas yang persisten, gelisah, dan mudah tersinggung. 

Mereka sering mengantisipasi hasil negatif dan mungkin menunjukkan gejala fisik seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, sakit perut, kelelahan, insomnia, atau ketegangan otot.

Jenis Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan mencakup berbagai jenis, termasuk fobia, gangguan panik, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan kecemasan umum.

Alya: "Aku merasa gelisah belakangan ini, sering kali berpikir tentang hal-hal buruk yang bisa terjadi."

Setiap jenisnya memanifestasikan dampak yang berbeda, memengaruhi bagaimana remaja berinteraksi dengan lingkungan dan teman sebaya mereka.

1. Fobia
Fobia melibatkan ketakutan intens dan irasional terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian, hewan, atau terbang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline