Kerendahan hati yang keliru terjadi ketika seseorang merendahkan diri sendiri secara berlebihan. Mereka mungkin menghindari pujian atau penghargaan atas prestasi mereka. Sikap ini bisa muncul dari rasa tidak percaya diri.
Norma budaya tertentu juga dapat mendorong sikap ini. Akibatnya, mereka sering menghindari tanggung jawab atau peluang penting.
Kerendahan hati yang terlalu ekstrem dapat memengaruhi cara seseorang mengambil keputusan dan berdampak buruk pada efektivitas kepemimpinan.
Inilah 5 Sikap Rendah hati secara keliru:
1. Meremehkan Pencapaian Pribadi
Sikap seperti ini tidak hanya mengabaikan kontribusi pribadi, tetapi juga dapat menghambat pengakuan yang adil terhadap pencapaian dan mengurangi motivasi untuk terus berkembang.
Misalnya, seseorang mungkin mengatakan, "Saya hanya beruntung, semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa bantuan orang lain," padahal pencapaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan kemampuan pribadi mereka.
2. Menghindari Tanggungjawab
Menghindari tanggung jawab dengan alasan kerendahan hati sering kali terjadi ketika seseorang merasa tidak layak atau tidak pantas untuk memegang peran penting atau membuat keputusan besar.
Misalnya, seseorang yang mengatakan, "Saya tidak bisa memimpin proyek ini karena ada orang lain yang lebih berpengalaman dan lebih baik. Saya hanya akan membuat masalah jika saya mengambil peran itu."
Contoh lain adalah ketika seseorang menyatakan, "Saya lebih suka bekerja di belakang layar daripada menjadi bagian pengurus yang dilihat. Saya khawatir jika saya terlalu terlihat, orang akan berpikir saya ingin mencari perhatian."