Dalam Balutan Luka, Aku Merindumu
Di antara jarak dan waktu yang membisu,
Tersimpan rindu dalam luka yang menganga,
Langkah kaki tak mampu menjangkau,
Hanya bayang yang bangun menyapa.
Di malam sunyi, bintang pun redup sinarnya,
Menyaksikan hampa yang semakin lebar,
Hati yang merindu, tersiksa dalam gelisah,
Menyelam dalam luka, menanti pelukan cinta.
Oh kekasihku, berkali-kali namamu ku sebut,
Namun hanya angin bertiup membalasnya,
Membawa suara pilu, di tengah belantara malam,
Menari bersama sepi, menunduk dalam kepiluan.
Oh, rindu ini, bagai laut tak bertepi,
Gelombangnya menghantam keras,
Menghanyutkan jiwa dalam pusaran luka,
Mencari dalam hampa, bertemu dalam mimpi.
Aku di sini, terjebak dalam kesepian,
Menanti pagi menyapa, tapi entah kemana,
Dengan balutan luka yang mendalam,
Rindu ini setia menunggu, walau lebur dalam kepiluan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H