Pertanyaan Imam-imam dan Tua-tua
Saat ini, ekonomi tidaklah mudah dan pekerjaan bagi kaum milenial tidak selalu tersedia secara luas. Kemajuan zaman tidak selalu memudahkan orang untuk mendapatkan mata pencaharian, malah seringkali memperumit proses tersebut.
Persaingan yang harus dihadapi semakin ketat, dan tantangan yang dihadapi juga semakin berat. Untuk mencukupi kebutuhan, orang harus bekerja keras dan tetap berusaha meskipun ada kemajuan teknologi.
Hari ini, penulis akan mengulik kembali perenungan firman Tuhan yang dilangsungkan dalam Ibadah Persiapan Perjamuan Kudus di GPIAI Efata Salatiga.
Ibadah persiapan Perjamuan Kudus di GPIAI Efata diadakan setiap akhir bulan dengan tujuan mendorong jemaat dan majelis agar dengan sungguh-sungguh memahami serta merenungkan karya penebusan Tuhan dalam kehidupan umat manusia.
Dalam perenungan Firman Tuhan yang dibawakan oleh Edi Purnama Simamora, ia menyampaikan relevansi firman Tuhan dalam konteks kehidupan kita saat ini. Ia mengingatkan bahwa kesulitan hidup sering kali menghadang kita, yang dapat menimbulkan keraguan bahkan ketidakpercayaan akan kuasa Allah.
Di zaman sekarang, banyak orang juga menghadapi pergumulan iman, seperti mengapa tidak ada jawaban atas doa atau masalah mereka. Kesulitan sering kali membuat kita bertanya, "Mengapa hal ini terjadi dalam hidup saya?" dan "Apakah yang harus saya lakukan di dalam kesulitan ini?"
Edi Purnama Simamora menegaskan pentingnya tetap percaya dan bersandar pada Tuhan meskipun menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian.
Dari mana KuasaNya Berasal?
Perenungan kali ini mengisahkan sebuah peristiwa penting ketika para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi datang kepada Yesus saat Ia mengajar di Bait Allah.
Dalam kesempatan ini, mereka mengajukan pertanyaan yang penuh keraguan tentang otoritas Yesus.