Lihat ke Halaman Asli

Obed

Pembelajar

Ronde Salatiga Sehangat Sambutan Warganya

Diperbarui: 17 Juli 2024   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istimewa

Salatiga adalah kota kecil yang terletak di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah, Indonesia. Salatiga memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam dan salah satunya adalah minuman robde. Di sini, minuman Ronde tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga merupakan bagian dari warisan kuliner dan tradisi sosial masyarakat. 


Di

Leron

sepanjang Jalan Sudirman Salatiga, ronde adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari bulatan kecil ketan putih yang direbus dalam kuah jahe dan gula merah. Proses penyajiannya melibatkan pembentukan bulatan ketan, perebusan dalam air jahe yang telah diberi gula merah, dan penyajian dalam mangkuk dengan kuah jahe yang harum dan ditambah daun pandan. Rasanya yang hangat dan manis menjadikan ronde cocok dinikmati  waktu-waktu yang sejuk.

Ada variasi ronde yang menggunakan tambahan rempah-rempah dan bahan lain seperti rumput laut untuk memberikan cita rasa yang khas. Beberapa versi dapat mencakup rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan biji pala, yang ditambahkan ke dalam kuah jahe bersama dengan gula merah.

Rumput laut bisa ditambahkan untuk memberikan tekstur dan rasa tambahan. Proses pembuatannya tetap mirip dengan versi dasar, dengan bulatan ketan yang direbus dalam campuran kuah jahe yang kaya rempah, menciptakan minuman hangat yang menyegarkan.
 
Selain rasanya yang lezat, Ronde Salatiga juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tradisi lokal yang masih dijaga dengan baik oleh penduduk setempat. Bagi pengunjung, mencicipi Ronde Salatiga bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang merasakan sepotong kehidupan tradisional Jawa Tengah yang autentik dan ramah.

Ronde Jago di Jalan Sudirman dan Ronde Mak Pari di Jalan A. Yani merupakan dua tempat yang cukup terkenal untuk menikmati ronde di Salatiga. Ronde Jago terkenal dengan kuah jahe dan gula merahnya yang khas, sementara Ronde Mak Pari juga dikenal karena rasa dan aroma yang lezat dari rempah-rempah yang mereka tambahkan. Kedua tempat ini menjadi pilihan populer bagi orang-orang yang ingin menikmati hidangan tradisional yang hangat dan menyegarkan di Salatiga.

Di sepanjang Jalan Sudirman, terdapat banyak pedagang ronde yang menjualnya dengan gerobak atau pikulan tradisional. Beberapa dari mereka sudah menjajakan minuman ini secara turun-temurun dan telah berkecimpung dalam usaha ini selama bertahun-tahun. Usaha ini tidak hanya membantu perekonomian mereka sendiri tetapi juga memberikan kesempatan untuk menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak mereka.

Ronde telah menjadi ciri khas minuman di Salatiga yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner khas kota ini. Harganya pun terjangkau, berkisar dari 4.000 hingga 20.000 rupiah.

Sambil menikmati ronde di Jalan Sudirman pada malam hari di Salatiga, Anda akan merasakan pengalaman yang istimewa yang menggabungkan kenikmatan kuliner dengan keindahan kota dan keramahan wargnya.

Kota Salatiga yang damai dan bersahabat menawarkan suasana yang tenang di malam hari, dengan pemandangan lampu-lampu kota yang menerangi jalanan. Sambil menikmati minuman hangat ronde yang khas, Anda dapat merasakan kehangatan dari penduduk setempat yang ramah dan bersahabat, mungkin juga mendapat rekomendasi tempat-tempat menarik lainnya untuk dikunjungi di kota ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline