Lihat ke Halaman Asli

Made in Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1294088493776123329

January 3, 2011

Made in Indo - This is going to be my first blog writing in English. And please, pardon my English since English is my second language. I'm going to try my best to write with the right grammar, structure and vocabulary. But again we're going to talk about "Made in Indo" why then we're writing in English, right? It should be "Bahasa Indonesia" at least I got your attention.

Made in Indo atau Made in Indonesia - Sebelum kita lanjutkan pembacaan ini, coba tolong cari di lemari baju, garasi, mungkin di dapur, adakah tulisan Made in Indo di pakaian, alat-alat kerja di garasi atau bahkan makanan-makanan buatan Indonesia? Saya mencoba mencari di lemari pakaian saya hanya mendapatkan beberapa pakaian dalam yang "Made in Indo," tetapi untuk makanan, wah dirumah saya penuh dengan makanan-makanan Indonesia, contohnya: Indomie Kuah dan Mie Goreng, Kecap Manies ABC, Rotary Aneka Bumbu, dan lain-lain.Bagaimana dengan pembaca semua, barang apa saja yang kalian temukan dirumah, kantor, dan dimana-saja yang "Made in Indo." Tetapi mengapa barang-barang lain itu bisa terhitung? Pertanyaan yang sangat patut dipertimbangkan bukan? Apakah orang-orang Indonesia yang memproduksi barang-barang Indonesia masih malu untuk mencatumkan "Made in Indonesia" atau "Made in Indo"? Kompas, 30 November 2009 menulis artikel yang sangat bagus, Pencatuman "Made in Indonesia" Masih tabu (Kalau Kompasiana mempunya account bisa langsung dibaca, kalau tidak mempunya account dengan Kompas silahkan daftar untuk membaca). Saya dulu masih mengingat satu cerita dari teman saya punya teman cerita bahwa bahkan orang Indonesia 'alergi' beli barang Indonesia sendiri? Ceritanya seperti ini teman saya punya teman punya orang tua dibelikan hadiah dari luar negeri, sebuah sepatu dan dia mencobakan semuanya rasa bagus dan baik tetapi setelah melihat ada cap "Made in Indonesia" jangan kaget apa yang saya katakan disini, dia tidak senang dan dia bilang kenapa jauh-jauh dari luar negeri belikan saya sepatu dalam negeri, dan ini membuat saya juga sempat kaget mendengarnya, dia langsung buang ke tong sampah itu sepatu baru dihadiahkan. Coba saya ada disana, saya langsung ambil dan saya bawa pulang! Apakah memang barang-barang Indonesia begitu jelek atau kita bisa bilang tidak bagus atau tidak layak untuk dipakai? Saya punya opini tidak! Mengapa tidak? Batik Indonesia contoh konkrit. Kalau Anda bawa Batik Indonesia ke luar negeri mereka semua mengetahui kualitas Batik Indonesia, sangat bagus! Bagaimana dengan barang-barang yang lain? Saya rasa tidak ketinggalan. Contoh paling bagus, Starbucks coffee mereka semua kebanyakan mengambil dari Indonesia! Bagaimana dengan kerajinan tangan Indonesia? Tidak kalah dengan negara-negara lain. Apakah karena gengsi? Nah, kalau ini Kompasiana yang harus menjawab sendiri. Atau mungkin karena humor seperti ini kita tidak suka barang-barang Indonesia:

"Made in Indonesia"

Suatu hari ada orang Jepang naik taksi, ia meminta Supir Taksi untuk membawanya berkeliling Jakarta. Ketika ada mobil Honda lewat ia berkata, "hmmm Honda Made in Japan very fast."

Sang Supir Taksi hanya tersenyum, lalu kembali lewat mobil Nissan, iapun kembali berkata, "hmmm Nissan Made in Japan very fast."

Sang supir taksi semakin dongkol tetapi ia tetap memaksakan untuk tersenyum. Akhirnya orang Jepang itu pun minta turun di daerah Parkit, orang Jepang itu berkata, "Mas berapa bayarannya?"

Supir Taksi menjawab: "Satu Juta pak!"

"Wah mahal sekali," kata orang Jepang.

Sopir Taksi dengan bangga menjawab, "Argo Made in Indonesia very fast."

Credit to: http://www.humor.plazino.com/bebas/made-in-indonesia.html

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline