Bayang-Bayang di Hutan Belantara
Hujan deras mengguyur jalanan, membuat Raka merasakan ketegangan di dalam mobil. Bersama sebelas orang lainnya, ia dalam perjalanan menuju sebuah resor di tengah hutan untuk merayakan liburan akhir pekan.
Sebuah percakapan hangat berlangsung di antara mereka, tetapi Raka merasa terasing. Meski di sekelilingnya ada banyak orang, hatinya seolah terkurung dalam kenangan kelam yang tak bisa ia ungkapkan.
Tiba-tiba, sebuah suara keras menggema. Mobil tergelincir, dan dalam sekejap, semuanya menjadi gelap.
Ketika Raka terbangun, ia mendapati dirinya tergeletak di tanah basah. Suara gemerisik daun dan desahan angin membangunkan kesadarannya. Di sekelilingnya, teman-temannya pun terbangun, bingung dan panik. Mereka semua terjebak di hutan belantara, jauh dari jalan raya dan bantuan.
Alya, seorang dokter muda yang selalu penuh semangat, segera mengecek keadaan Raka dan yang lainnya. "Kita harus mencari jalan keluar," katanya dengan nada tegas. Dimas, pengusaha karismatik, menyetujui. "Ada baiknya kita mencari tempat yang lebih aman dulu."
Raka mengangguk, tetapi rasa cemas terus menghantuinya.
Malam mulai merayap ketika mereka menemukan sebuah clearing yang cukup aman. Namun, rasa nyaman itu tidak bertahan lama. Saat Raka dan Alya menjaga api unggun, Joko, mantan tentara, pergi untuk mencari sinyal telepon. Ketika malam merambat lebih dalam, Raka mulai merasa gelisah.
Tiba-tiba, teriakan menggema dari arah hutan. Mereka semua berlari menuju suara tersebut, hanya untuk menemukan Joko tergeletak, tubuhnya terkulai dengan mata terbelalak. Kematian yang brutal, darah menggenang di tanah.
Rasa panik mulai melanda. "Siapa yang melakukan ini?" teriak Nina, influencer media sosial yang selalu ceria. Dalam kebingungan, Raka merasakan ketegangan di antara mereka. Semua orang mencurigai satu sama lain, dan Raka merasa bahwa kegelapan hutan ini juga merayapi hati mereka.
Setiap malam, satu per satu dari mereka mulai menghilang. Pertama Joko, lalu Dimas, yang terjatuh ke dalam perangkap di tepi jurang saat mencoba melindungi Alya. Kejadian ini membuat Raka semakin tertekan, terutama karena Alya terus mencari cara untuk menjaga mereka tetap bersatu.