Lihat ke Halaman Asli

Obar Sobarudin

Guru, Alumni Pasca Sarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Berdamai dengan Subuh

Diperbarui: 18 Juli 2024   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguhpun ngantuk dan lelah
Untuk menemui panggilan subuh
Badan terasa lunglaipun aku abaikan
Unjuk gigi sembari cari muka di hadapan sang Penguasa jagat
Hembusan nyanyian surga lebih aku pilih

Mulai ku singkap selimut hubbud dunya
Enyahkan rayuan maut pesona surgawi semu
Nyatakan aku siap bertarung untuk  itu
Ya itu aku restorasikan pada diri
Enak tidak enak sebagai konsekwensi aku dadai

Hayya alasholaah
Alunan bait adzan berkumandang
Ku jawab dengan prosesi shalat berjama'ah
Anak istri ku tuntun jalani itu
Niat mengabdi pada Illahi Robbi

Tawakal pasca ikhtiar maksimal
Untuk menuju Ridha-Nya
Biarkan aktivitas mengalir alami
Untuk menjalani prosesnya sendiri
Hidup damai sejahtera yang di nanti

Kng, 180724

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline