Hardiknas, Tunggu Janji
Karya: Sobarudin
Sangat datar hardiknas kali ini,
Entah hal ini sudah lumrah dan terulang tiap tahun,
Lihat saja, sebagian siswa tidak sadar hari ini ada peringatan apa,
Almanak di kelasnya tak tertulis momen apa gerangan,
Minat belajarnyapun kiat surut,
Asa jadi guru sejumlah siswa kian mengkrucut,
Tak ada harapan masa depan kian cerah nan gemilang pikirnya.
Harapan guru terima janji kampanye,
Asa tambahan 2 juta perbulan mengedepan,
Rindu segala kebutuhan tertutupi janji manis jurkam nasional satu diantara pasangan pilpres,
Dia konsistenkah atau hanya omon-omon belaka,
Ingin hati kawal janji sang terpilih,
Kue kemenangan jangan hanya bancakan dan eforia belaka,
Nagih janji itu pasti kami suarakan,
Asa kami jangan kau biaskan,
Suara kami tolong dengarkan wahai penguasa negri.
Dimasa ini kami terbelah,
Usaha dan telaten kami mengajar jadi terhempas, terganjal seleksi CGP,
Ada dua kubu Guru Penggerak dan bukan,
Risau diantara kami menyeruak,
Ini benar-benar tak kondusif,
Bukan kami tak terima takdir,
Ungkapan ini yang kami bisa suarakan.
Dunia pendidikan sedikit berubah,
Untuk menjadi sekolah penggerak,
Aktualisasi P5 di PMM harus ril terealisasi.
Elemen dunia pendidikan kini mulai adaptasi,
Memenuhi hasrat sang menteri,
Pendidikan di negeri yang semakin menjadi, menjadikan asa penguasa,
Aku hanya angguk dan membuntuti intruksi menteri,
Tak bisa tawar dan lanjut koreksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H