Lihat ke Halaman Asli

Nyoman Sarjana

Guru dan Penulis

Maraknya Isu Kotak Kosong Pilkada Serentak

Diperbarui: 13 Juni 2024   07:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Maraknya Isu Kotak Kosong Pilkada Serentak

Pilkada serentak yang perhelatannya dirancanakan bulan Nopember 2024, sudah mulai terdengar ramai. Lobi-lobi politik sudah dilakukan oleh kalangan politikus karena sebagian besar daerah harus berkoalisi dengan partai lain atau gabungan beberapa partai. Ini tal lepas juga dari pengalaman pahit saat Pilpres yang lalu.

Yang menarik dari situasi sekarang adalah susahnya partai politik mencari pigur dan ketidakmampuan partai politik berdiri sendiri. Sementara untuk mengajak partai lain bergabung juga amat susah.
Resiko yang ditanggung adalah kemungkinan pasangan calon yang diusung akan melawan kotak kosong.

Apa resiko dan dampak dari Pilkada kalau ada kotang kosong?
Pertama, tentu memberi sinyal adanya kemunduran demokrasi karena ketidak siapan partai politik menyiapkan kader terbaiknya. Dan fakta memang membuktikan bahwa jarang sekali kader muda yang dimunculkan.

Kedua, kemungkinan ketidakpercayaan rakyat akan muncul. Caranya ya memilih kotak kosong. Ini menjadi bukti rakyat tidak percaya dengan wakilnya.

Ketiga, perlu evaluasi menyeluruh tentang kehidupan berpolitik mulai dari perundangannya. Sangat wajar ada keinginan untuk mengembalikan tidak perlu pemilihan langsung sehingga mengurangi pemborosan anggaran
 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline