Terukir Indah Namamu
Malam kian sunyi senyap
Dingin mengurung lamunan
Hingga kerinduan menyeruak
Pada geliat tatap bayang
Menyelinap di celah jendela
Yang kubiarkan terbelah
Menanti rupa bulan
Dibulat wajahmu
Andai saja
Jarak tak memisah
Antara siang dan malam
Akan ku mohon
Malam mau mengalah
Sebab akan ku rajut
Lembar benang rindumu
Terurai melilit tubuh
Saat membuncah resah
kala purnama malu bertandang
Namamu kan terukir indah
Disetiap desah nafas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H