Aku Melukis Hatimu Talisa
"Ya, menghadap kesamping dikit. Ya begitu. Tolong rambutnya disingkapkan biar matanya lebih kelihatan. Nah pas. Senyum dikit biar tambah manis."
"Uuuh, repot banget sih. Cuman melukis." Kata hati Talisa setelah selesai mengambil pose untuk lukisannya. Ia duduk di atas korsi kayu panjang. Sambil menikmati es jeruk, Talisa memperhatikan tempat Jefri melukis.
Sesuai namanya, Bengkel Seni. Studio melukis ini betul-betul memiliki tampilan aneh tapi unik. Ranting-rantik berdiri dan tertempel dibanyak tempat. Juga benda2 terbuat dari kayu dan batu menambah kesan angker. Sementara di rak pajangan beragam jenis botol minuman keras terpajang.
Talisa mendekati Jepri yang sedang menyelesaikan lukisan wajahnya. Ia heran rokok di bibir Jefri tak henti menyala.
"Masih lama Mas?"
"Mungkin ya." Jawab Jefri singkat karena ia fokus melukis.
"Kok, mungkin? Mas kan sudah terbiasa melukis."
"Kali ini aku dapat model yang berbeda dari biasa."
"Apanya yang beda?"