Lihat ke Halaman Asli

Nyoman Sarjana

Guru dan Penulis

Mencium Deru Debu

Diperbarui: 16 April 2024   04:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencium Deru Debu

O, sudah pagi
Ingatan mencium
Mencium deru debu
berserakan di tungku
berkejaran di jalan
bergumul di kantong plastik
dan secuil di saku baju

Deru debu
Deru debu hidup
seorang penyamun
meranggas receh
yang tercecer
sisa asa pencuri isi bumi
seluas bumi ia curi
entah dibagi bagi sembunyi
semua jadi sepi

Yah, tak usah disesali
roda kita ada di bawah
jangan harap di atas
kan terkurung
dalam hayal
lalui saja
deru debu kehidupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline