Lihat ke Halaman Asli

Novita Sari

Aktif di dunia literasi, pergerakan dan pemberdayaan perempuan

Pentingnya Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kelas

Diperbarui: 20 Februari 2023   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran di dalam kelas, sumber : Novita Sari

Seorang guru dapat diartikan sebagai seorang fasilitator pembelajaran yang akan mengantarkan siswa pada kemampuan terbaiknya. Saat menjadi seorang siswa di era tahun 90-an, saya tidak banyak mengingat pembelajaran yang menurut saya menarik. Hal ini dikarenakan metode mengajar guru saya terbilang monoton; mendengar dan mencatat itulah yang menjadi pokok waktu itu.

Namun, saya juga tidak memungkiri karena mereka jugalah saya mau berproses menjadi seorang guru. Setidaknya agar saya mampu memperbaiki apa yang sudah pernah diajarkan pada saya dahulu.

Dalam proses pendidikan di PPG Prajabatan gel.1 di Universitas Jambi, saya banyak menemukan alternatif pembelajaran yang mengakomodir gaya belajar siswa yang beragam, salah satu  caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

(Tomlinson, 2017) mendefinisikan pembelajaran berdiferensiasi sebagai satu cara untuk guru memenuhi kebutuhan setiap peserta didik karena pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya.

Pada dasarnya, sebelum kurikulum merdeka, kita mungkin tidak asing dengan kegiatan berkelompok dalam belajar, namun apakah pengelompokkan yang ada telah disesuaikan berdasarkan kemampuan siswa atau belum, hal ini yang perlu dikoreksi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.

Dikutip dari laman resmi kemendikbud, seorang guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas maupun yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik-peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai peserta didik-peserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didiknya.

Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa dibedakan oleh guru agar peserta didik dapat mengerti bahan pelajaran yang mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu (on-one -on) agar ia mengerti apa yang diajarkan. peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar.

Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru juga perlu memperhatikan keragaman siswa di kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline