WHO mendefinisikan diabetes sebagai sebuah penyakit metabolik jangka panjang yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang seiring berjalannya waktu dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi. Meskipun diabetes biasanya terjadi pada orang yang lebih tua, diabetes juga dapat terjadi pada generasi milenial dan mungkin bahkan lebih mengancam di masa depan.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes di kalangan milenial, seperti gaya hidup yang tidak sehat dan obesitas. Milenial seringkali hidup dengan kebiasaan yang kurang sehat, seperti makan makanan cepat saji, kurang olahraga, tidur yang tidak cukup, dan menggunakan teknologi yang berlebihan. Selain itu, stres yang tinggi juga dapat memicu diabetes.
Bahaya diabetes di masa depan bagi kaum milenial sangatlah signifikan. Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan bahkan kebutaan. Penderita diabetes juga lebih rentan terhadap infeksi dan luka yang sulit sembuh (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi). Selain itu, diabetes juga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penderita diabetes sering mengalami komplikasi kesehatan yang menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti neuropati (kerusakan saraf), retinopati (kerusakan mata), dan disfungsi ereksi pada pria. (P2PTM Kemenkes RI, 2019)
Mencegah diabetes di masa depan memang menjadi sebuah tantangan bagi kaum milenial. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengontrol diabetes. Pertama, mulailah dengan melakukan gaya hidup yang sehat, seperti makan makanan sehat, olahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Kedua, hindari stres yang berlebihan dan jangan bergantung pada teknologi. Ketiga, periksakan diri secara teratur ke dokter dan menjalani tes gula darah.
Diabetes bukan hanya penyakit yang mempengaruhi orang tua, tetapi juga dapat mempengaruhi generasi milenial di masa depan. Bahaya diabetes bagi kaum milenial sangatlah signifikan, tetapi dapat dihindari dengan melakukan gaya hidup yang sehat dan memperhatikan faktor risiko diabetes. Melakukan langkah-langkah pencegahan diabetes sekarang dapat membantu seseorang menghindari komplikasi kesehatan yang berbahaya di masa depan.
Referensi :
P2PTM Kemenkes RI, 2018. Diabetes :Penderita di Indonesia bisa mencapai 30 juta orang pada tahun 2030. [Online] Available at: https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/diabetes-penderita-di-indonesia-bisa-mencapai-30-juta-orang-pada-tahun-2030 [Accessed 20 Mei 2023].
P2PTM Kemenkes RI, 2019. Apa saja komplikasi dan akibat dari Diabetes?. [Online] Available at: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-diabetes melitus/page/6/apa-saja-komplikasi-dan-akibat-dari-diabetes [Accessed 20 Mei 2023].
WHO, n.d. Diabetes. [Online] Available at: https://www.who.int/health-topics/diabetes#tab=tab_1 [Accessed 20 Mei 2023].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H