Goa Gong, Pesona Alam Menakjubkan
Bulan suci Ramadhan ini rasanya sangat afdol bila mengagumi ciptaan Allah yang Maha Segala. Alam Indonesia yang setiap sudutnya menarik perhatian, menjadikan kita semakin percaya dengan kebesaranNya. Salah satu ciptaanNya adalah Goa Gong yang berlokasi di Pacitan, Jawa Timur.
Terlintas tanya, mengapa dinamakan Goa Gong ya? Apa karena bentuknya bulat seperti gong yakni alat musik tradisional Jawa itu? Ternyata bukan. Itu karena ada stalagtit panjang yang kalau kita pukul memakai tangan, bunyinya seperti bunyi gong. Konon itulah kenapa disebut Goa Gong. Goa ini ditemukan oleh Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo pada tahun 1930-an.
Goa Gong, Proses Alam yang Luar Biasa
Menuju ke lokasi Goa Gong di desa Bomo, Punung Kab Pacitan, kudu melewati jalan setapak. Begitu ada jembatan yang lumayan panjang, jalan berikutnya agak menanjak di ketinggian. Hanya beberapa menit saja--kurang lebih 10 menit--saya tiba di mulut Goa Gong.
Didepan goa banyak yang menawarkan jasa sewa senter dan juga pemandu goa. Tidak wajib bagi pengunjung untuk memakai jasa mereka. Tapi yang jelas sangat membantu pengunjung untuk lebih tahu tentang sejarah Goa Gong.
Goa gelap, pasti. Tapi kalau sudah beradaptasi, meski tanpa senter kita bisa melihat sekitar goa, karena ada lampu yang memberi penerangan dalam goa. Pengunjung juga harus hati-hati, jalanan yang saya lalui basah oleh tetesan air dari stalagtit dan stalagmit. Untuk keamanan pengunjung, jalan dalam goa pun berpagar stainlees steel.
Masuk beberapa meter saja, saya bisa melihat pemandangan bebatuan yang memukau. Meski penglihatan terbatas, terlihat stalagtit dan stalagmit yang tak beraturan sangat menakjubkan. Goa Gong yang dibuka tahun 1993 adalah hasil proses alam yang sangat indah ini. Semua mengingatkan betapa agung Sang Pencipta. Subhanallah...
Goa Gong ini memiliki 7 ruangan diantaranya terdapat 5 sendang yang dipercaya memiliki kelebihan. Salah satu diantaranya adalah Sendang Kamulyan. Konon orang yang membasuh wajah dengan air dari sendang tersebut bisa memperoleh kemuliaan dalam hidupnya.
Untuk mengitari seluruh ruang Goa Gong butuh waktu sekitar 2 jam. Jalannya tak datar, kadang naik dan turun. Yang pasti di sisi kanan dan kiri hanya ada pandangan yang woowww...Apalagi di balik tegarnya stalagtit dan stalagmit ada pencahayaan warna warni. Alhasil, hanya ada decak kagum saya yang tak berkesudahan. Tuhan Pencipta memang Maha Segala...
Bila berkunjung ke Pacitan, jangan lewatkan untuk menikmati indahnya Goa Gong. Banyaknya goa yang ada di kota Pacitan hingga kota ini berjuluk kota dengan 1001 goa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H